Hilda Carolina 17802244004


Pameran ‘Memedi Sawah’ Hadirkan Wajah-Wajah Tertawa


Pameran Memedi Sawah di Bentera Budaya Yogyakarta
Seniman Hari Budiono menggelar pameran bertajuk ‘Memedi Sawah’ di Bentera Budaya Yogyakarta, Jalan Suroto No. 2 Kotabaru, pada tanggal 23-30 Maret 2019. Pembukaan pameran ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Maret 2019 yang dimeriahkan dengan pembacaan puisi dan pertunjukan seni tari. Ratusan karya terpajang dengan dekorasi unik yang berbeda dari biasanya. Dalam pameran ini, dipajang wajah tokoh-tokoh terkenal di Indonesia. Dari wajah presiden, artis, seniman, kolektor, hingga intelektual. Replika manusia ‘Memedi Sawah’ ini memajangkan 115 orang-orangan sawah yang memegang lukisan wajah tokoh yang sedang tertawa dan terdapat syair lagu Ibu Pertiwi. Hal ini dimaksud sebagai perlawanan terhadap teror yang dilakukan oleh para memedi sawah zaman ini.
Arti ‘Memedi Sawah’ yang diketahui oleh banyak orang yaitu replika manusia untuk menakut-nakuti burung perusak/pemangsa biji petani, akan tetapi arti replika memedi sawah karya Hari Budiono menggambarkan simbol teror di negara ini. Menjadikan kita saling memiliki rasa curiga, membenci, saling tak menghargai, selalu merasa menang dan benar sendiri, sehingga manusia di negeri ini menjadi intoleran. Memedi sawah yang dimaksud berwujud makhluk yang siap mati dengan cara mengebom tempat ibadah atas nama keyakinan dan kebenaran yang mutlak, memedi sawah secara membabi buta merusak, menghancurkan, menghabisi apa atau siapa saja yang mereka anggap sesat. Memedi sawah juga ada di antara penonton bola, secara bersama mengamuk apabila kesebelasannya kalah. Memedi sawah disini juga berwujud gambar atau kata-kata yang mengandung kebencian, fitnah, hasutan, dan hoaks yang ada di media sosial.
 “Memedi Sawah itu jadi tidak menakutkan lagi, mereka telah tertawa dengan tawa manusia Indonesia, mulai dari presiden sampai rakyat biasa. Memang, ketakutan sosial hanya bisa dikalahkan dengan tertawa bersama-sama. Ketakutan itu memecah belah, sedangkan tertawa itu menyatukan”, ungkap Hari Budiono, dalam tulisannya tentang pameran ini.
Pameran memedi sawah ini mengandung arti bahwa kita tidak harus takut dengan teror memedi sawah. Dengan kebersamaan, persatuan, dan selalu menyebarkan kebaikan di negeri ini dapat melawan dan menghadapi teror memedi sawah. Sebagai warga negara yang baik, seharusnya kita dapat mengembalikan simbol memedi sawah ke asalnya sebagai simbol berkah para petani, yang dengan setia menjaga tanaman petani dari ancaman burung-burung pencuri. 

Contact Person:
Hilda Carolina
Telp.: 081394111008
Alamat: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KORUPSI KOLUSI NEPOTISME (KKN) BUKAN WARISAN BUDAYA GENERASI MILENNIAL

Sleman, 24 Maret 2019 – Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) menyelenggarakan acara Pakta Integritas. Acara tersebut merupaka...